Rabu, 14 Agustus 2013

BISNIS KONGSI KOQ PERLU ASURANSI ?


kongsi

Ada mitos yang beredar di masyarakat yang mengatakan bahwa perusahaan keluarga tidak akan bisa bertahan sampai generasi ke tiga. Memang kenyataannya hal itu banyak terjadi. Tapi yang jelas sering kali karena majemen yang tidak solid. Karena beda generasi tentu membedakan jaman dan masalahnya. Dalam perusahaan patungan atau kongsi keadaan bisa lebih sulit lagi. Selain bisnis hancur, hubungan antar keluarga pemegang saham bisa berantakan bahkan saling bermusuhan.
Di negara negara maju, kebanyakan bisnis keluarga dijalankan hanya sebagai permulaannya. Pemiliknya sudah mempunyai jangka panjang untuk mengembangkan perusahaannya di kemudian hari. Dengan menggunakan manajemen profesional, dan pihak keluarga ada di luar sistem manajemen.
Bisnis keluarga biasanya dimulai karena adanya jiwa wirausaha/ mandiri. Mereka lebih suka berjuang menentukan nasib sendiri daripada menjadi karyawan. Mereka menganut prinsip 'biar kecil asal jadi raja'. Tentu saja untuk memulai usaha sendiri memerlukan sejumlah modal.

Kesulitan modal inilah yang menjadi salah satu penyebab orang melakukan bisnis patungan atau kongsi. Karena modal usaha bisa ditanggung beberapa orang, sehingga mereka bisa memulai dengan usaha dengan modal minim.

MEMANG ADA BEBERAPA KEUNTUNGAN YANG HISA DIDAPAT DARI BISNIS PATUNGAN.
Bisnis ini melibatkan orang lain yang mempunyai kelebihan berbeda. Sehingga bisa saling melengkapi, bahkan bisa melipat gandakan kemampuan. Menjadi sebuah kesatuan dengan kekuatan yang lebih besar.
Dan kelemahan dari tiap personil yang terlibat dalam bisnis akan saling tertutupi dengan kekuatan dari personil yang lain. Kadang saya ilustrasikan, bila mempunyai dua kantong plastik. Yang satu bocor pada bagian kanan bawah, dan yang satunya bocor di bagian kiri tengah. Kalau kita mengisi kantong itu dengan air, ke duanya tidak akan mendapatkan hasil maksimal. Namun bila kita memasukkan kantong yang satu ke dalam kantong yang lain, baru kita tuangkan air, maka lubang yang di kanan bawah akan tertutup oleh kantong yang berlubang di kiri tengah. Dan lubang di kiri tengah otomatis akan tertutup oleh kantong yang berlubang di kanan bawah. Gabungan dua kantong yang tidak sempurna tersebut akan bisa diisi sampai penuh.
Demikian juga dalam mengambil keputusan, tentunya akan lebih banyak pertimbangan. Mengingat lebih dari satu orang yang memikirkannya.
Dan yang penting, modal yang dikeluarkan tidak terlalu besar. Karena lebih dari satu orang sebagai penyandang dana. Jadi resiko kerugian juga akan lebih kecil.

SETIAP SISI SELALU ADA KESEIMBANGANNYA. APA KELEMAHANNYA.
Karena para pelaku dengan latar belakang berpikir yang berbeda, ada kalanya bisa beda pendapat. Sehingga memperlambat pengambilan keputusan. Yang patut dicermati dan sering terjadi, pelaku bisnis kongsi bila keuntungan yang didapt terlampau kecil, mereka dengan gampang meninggalkan bisnisnya, karena keuntungan yang dibagi menjadi tidak sepadan dengan ruwetnya pekerjaan.
Di masa jangka panjang, ketika tongkat estafet terjadi ke generasi berikutnya, ada potensi terjadinya ketidak cocokan, dan akhirnya diakhiri dengan perpisahan.

APA PROBLEMNYA?
Dalam perkembangan bisnis kongsi pasti menghadapi kemungkinan persoalan keuangan yang sangat besar, tinggal menunggu waktunya. Pada waktu salah seorang diantara pemegang saham dipanggil Tuhan, maka pemegang saham yang lain bisa jadi mengembalikan saham yang meninggal pada keluarganya, mengapa ?
Mungkin terjadi ketidak cocokan cara kerja terhadap istri atau anak dari pemegang saham yang meninggal, bila mereka diijinkan masuk dalam manajemen perusahaan menggantikan posisi yang meninggal. Atau secara jangka panjang sering generasi penerus justru menjadi sumber keretakan hubungan yang sudah dibina bertahun tahun oleh antar pemegang saham.
Dalam kondisi seperti ini, cepat atau lambat perusahaan mengalami kemunduran. Rasa tidak puas satu dengan yang lain, sehingga menghancurkan tidak saja perusahaan, tapi juga hubungan yang sudah terjalin. Yang sering terjadi, akibat keretakan hubungan akhirnya diakhiri dengan keluarnya salah satu pemegang saham untuk mendirikan bisnis serupa dan menjadi saingan dan musuh utama dengan perusahaan asal.

Karena situasi meninggal datangnya selalu mendadak dan tidak pernah datang pada waktu yang tepat. Hal ini menciptakan kebutuhan uang tunai yang sangat besar dan mendadak bagi para pemegang saham, untuk mengembalikan saham tersebut pada keluarga yang meninggal. Sakit kritis juga bisa menjadi pemicu ditariknya saham oleh pemiliknya, karena membutuhkan biaya yang sangat besar untuk pengobatan dan perawatan.
Akibat kondisi itu dibutuhkan dana yang siap dalam jumlah cukup besar. Karena bila salah satu pemegang saham meninggal, perusahaan atau pemegang saham yang lain tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan dana. Sehingga kerjasama bisa berakhir dengan baik dan profesional tanpa pertengkaran seperti yang biasanya terjadi pada kebanyakan perusahaan patungan. Idealnya dana ini harus disediakan oleh para pemegang saham sebagai dana cadangan, dan besarnya senilai saham terbesar dibagi dengan jumlah pemegang saham petusahaan yang bersangkutan.

Contohnya, perusahaan PT XYZ didirikan patungan oleh A, B, dan C sebagai pemegang saham dengan masing masing menyetor modal 1 M. Dana terkumpul untuk modal adalah 3 M. Disepakati bila salah satu meninggal maka ke 2 pemegang saham yang akan membeli saham yang meninggal. Jadi keluarga yang meninggal menerima kembali modalnya ditambah dengan keuntungan yang selama ini di dapat.
Ada beberapa kemungkinan solusi untuk penyediaan dana tersebut. Bisa dengan menambah modal. Jadi masing masing pemegang saham menyuntik dana segar, bila situasi salah satu pemegang saham meninggal. Namun cara ini sebenarnya pada awal berdirinya perusahan justru dihindari, karena masing masing berusaha dengan modal yang kecil.
Bisa juga dengan cara kredit bank. Namun sekali lagi harus menyediakan jaminan yang dimiliki perusahaan.

APAKAH ADA CARA LAIN YANG LEBIH 'MURAH' ?
Bila perusahaan membeli polis atas nama masing masing A, B, dan C dengan Uang Pertanggungan 1 M. Perusahaan PT XYZ sebagai Pemegang Polis. Dan Pemegang saham masing masing sebagai Tertanggung. Penerima manfaat pada polis A adalah B dan C. Dan pada polis B, penerima manfaat adalah A dan C. Demikian juga sebaliknya di polis C, peneriman manfaat adalah A dan B. Sehingga dalam simulasi, bila A meninggal makan Uang Pertanggungan 1 M akan diberikan kepada keluarga sebagai pembelian saham perusahaan (ditambah pembagian keuantungan yang ada selama ini), dan otomatis keluarga A tidak punya hak dan kewajiban lagi di perusahaan.
Hal positif yang mengikuti cara ini, karena premi yang membayar adalah perusahaan, yang diambil dari sebagian keuntungan perusahaan. Sehingga laba menurun, otomatis mengurangi beban pajak. Selain itu, porsi saham yang semula senilai masing masing 1 M dari total 3 M. Sekarang masing masing orang memiliki 1,5 M dari total 3 M.
Dan yang lebih penting para pemegang saham tidak perlu mengeluarkan dana pribadi dalam situasi ini.
Dan sekarang, bersiaplah menjadi profesi Financial Consultant yang sesungguhnya. Dan bersiap membagi inspirasi pada perusahaan patungan !!

LANGKAH PERTAMA MEMULAI BISNIS SEBAGAI AGEN


agen

Apakah saya bisa ??? Ini adalah pertanyaan keraguan yang biasanya timbul dalam benak seorang agen baru. Di saat mereka direkrut dalam bisnis ini, biasanya perekrut pada umumnya hanya menceritakan hal hal yang manis. Banyak Leader di bisnis ini takut membahas hal hal realita dalam bisnis sebagai agen. Mereka berpikir bila menceritakan situasi yang sebenarnya, maka calon agen akan takut bergabung. Padahal dengan memberikan gambaran apa adanya, calon agen setidaknya tahu bahwa bisnis sebagai agen asuransi mempunyai tantangan tersendiri. Bukan hanya mereka tahu besarnya komisi, tapi tahu bahwa bisnis ini adalah bisnis penolakan. Ibaratnya kita harus tahu, sebagai petinju pasti akan kena pukulan. Kalau takut akan pukulan sebaiknya tidak menjadi petinju. Pukulan bukan untuk ditakuti, namun dipelajari agar bisa menghindari pukulan. Demikian juga sebagai seorang agen tidak harus takut penolakan, namun mempelajari bagaimana menghadapi dan menangani penolakan.
Untuk berani menghadapi penolakan, bukan seberapa tinggi ilmu yang Anda miliki. Namun seberapa besar IMPIAN Anda !!! Tanpa impian yang besar dan tingkat urgensi Anda mendapatkan penghasilan, maka kadang Anda akan merasa tidak kuat dalam bisnis ini. Kadang merasa diremehkan orang lain. Diremehkan keluarga, dan lingkungan sekitar. Sekalipun bisnis ini adalah bisnis yang mulia, namun masyarakat belum bisa menghargai. Bahkan banyak yang menghindar karena takut diprospek. Mereka menganggap berhubungan dengan Agen asuransi sama dengan dipaksa membeli asuransi. Membeli asuransi bagi masyarakat dianggap membuang uang. Karena mereka belum mengerti apa arti sebuah perencanaan keuangan keluarga. Namun anda mesti ingat, falsafah
Some will, Some won't, So What? Someone is waiting !!
Ada orang yang mau, ada yang menolak...namun ada yang menunggu kehadiran kita!!

Setelah Anda yakin dan mengisi form persyaratan administrasi, mengikuti training seperti yang dianjurkan para Leader adalah hal yang wajib. Mulai training produk sampai cara menjual. Namun sering saya mendengar atau melihat banyak Agen gagal atau tidak berkelanjutan hanya karena masalah yang sepele. Tahukah Anda karena apa?
Di dalam dasar prospekting ada yang dinamakan Project 100 (P-100). Di mana sebuah form yang berupa kolom yang harus diisi data calon prospek. Mengapa harus diisi 100 nama? Karena nama dalam bisnis ini ibarat darah. Tanpa nama seperti hidup tanpa darah. Maka seorang akan mati. Jumlah nama 100 adalah jumlah yang sangat standar, kalau tidak mau dianggap minim. Karena nama nama yang Anda tulis belumlah menjadi prospek, masih harus difilter lagi. Menulis Form Project 100 bukanlah hal yang sulit, asal Anda mau meluangkan waktu dengan tenang. Mulailah dari lingkungan keluarga dulu. Bisa keluarga dekat, keluarga jauh, dan handai taulan. Dan masuk ke keluarga besar yang meliputi sanak saudara dari keluarga dekat maupun jauh. Mungkin dari daftar ini saja Anda sudah mendapatkan hampir 30 - 40 nama. Selanjutnya mulai mengingat teman teman sekolah, dimulai dari - mungkin- teman kuliah, SMA, SMP, SD, atau teman kursus. Dari sana berkembang ke keluarga teman teman tadi. Berlanjut ke teman teman di lingkungan hobby atau pekerjaan. Dan selalu dikembangkan ke keluarga masing masing teman tadi. Tiap orang bisa mengembangkan nama nama tersebut sejauh yang mungkin. Semakin pergaulan Anda luas tentunya akan mendapatkan nama semakin banyak. Semua nama nama tersebut Anda isi juga usianya, bila memungkinkan tanggal lahirnya. Bila Anda tidak mendapat data usia tepatnya, cobalah mencari tahu melalui orang lain, atau orang terdekatnya. Data berikutnya yang tidak kalah penting adalah tentang pekerjaan atau bisnisnya. Dengan mengetahui latar belakang pekerjaan atau bisnisnya akan memudahkan Anda untuk memperkiraan premi yang akan Anda tawarkan.
Galilah sebanyak mungkin bank nama Anda. Tidak perlu terburu buru, dan jangan sekali kali menghakimi orang yang bakal Anda tulis. Kesalahan yang terjadi adalah membuat prediksi negatif. Sering sambil membayangkan nama yang akan ditulis, para agen baru membuat skenario seakan akan orang orang itu tidak mau menabung di asuransi. Bahkan otak berjalan dengan lancarnya memberi gambaran bahwa orang itu bakal menolak Anda. Dan harga diri Anda begitu defensifnya sehingga mengurungkan niat menulis karena merasa hina bila ditolak. Awal kesuksesan Anda sangat tergantung bagaimana skenario prospekting yang Anda rencanakan. Anda dengan mudahnya membuat skenario sedih dan berpikir semua orang menolak. Atau Anda memilih menulis skenario yang menggembirakan. Membuat skenario di P-100 semuanya gratis !!! Namun bila skenario Anda pesimis maka dipastikan Anda tidak akan menghubungi orang itu sebagai prospek Anda. Sebaliknya bila skenario optimis yang ada dalam benak Anda, maka tindakan Anda akan mewakili pikiran Anda yang optimis.

Mengapa P-100 demikian penting? Di saat Anda menentukan dream Anda, tentunya Anda bisa mengkonversikan dream Anda menjadi 'rupiah'. Dari sinilah Anda akan bergerak mewujudkan impian melalui data P-100 yang sudah Anda tulis.
Bagaimana memanfaatkan P-100 untuk mewujudkan impian? Tahap awal bagilah daftar P-100 yang Anda tulis menjadi 3 kategori. Yang pertama Anda bisa memberi tanda dengan warna tertentu pada nama nama yang mempunyai kedekatan hubungan dengan Anda. Kedekatan hubungan bisa karena hubungan saudara atau kerabat. Atau kedekatan dari hubungan orang tua Anda. Pada prinsipnya mereka pada kategori ini mempunyai hubungan emosional dengan Anda.
Kategori ke dua, nama nama yang menurut pandangan Anda mempunyai dana berlebih. Andaikan Anda berjumpa mereka dan menawarkan sesuatu barang, yang belum tentu dibutuhkan, dan barang yang Anda jual seharga 50 ribu, dan di kantong mereka ada uang tunai 1 juta. Apakah mereka mau membeli dari Anda? Jika mereka mau membeli, karena uang tersebut dikeluarkan sama sekali tidak berpengaruh terhadap pengeluaran mereka, itulah kategori 2.
Tentukan berapa premi yang akan Anda tawarkan, dan angka itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap mereka, tandai nama nama itu dengan warna yang berbeda dengan kategori 1.
Selanjutnya kategori 3 adalah nama nama yang menurut Anda suka membantu orang lain. Bayangkan bila Anda datang menemui mereka dan dengan senang hati menerima Anda. Dan mereka adalah orang orang yang senang melihat orang lain berhasil. Maka berilah tanda dengan warna yang berbeda nama nama itu.
Coba Anda perhatikan sekarang, dari sekian banyak nama nama pada form P-100, tentunya ada nama nama yang mempunyai tanda berwarna tunggal, ada yang 2 warna, dan ada yang 3 warna.
Jadi setelah Anda mengikuti training dasar, dan belajar cara jual dari Leader Anda. Mintalah pada Leader Anda melakukan role play. Coba melakukan presentasi penjualan dengan Leader Anda berlaku peran sebagai prospek. Banyak agen yang enggan melakukan aktifitas ini, padahal role play adalah bagian yang paling penting dari rangkaian training. Belajar presentasi dengan role play akan semakin mematangkan Anda dalam melakukan presentasi. Mintalah penilaian dari Leader, cara Anda presentasi mulai dari sikap, intonasi, ekspresi, dan bahasa tubuh Anda ketika melakukan role play, dan juga saat setelah bertemu dengan prospek.
Dari penilaian Leader, coba diskusikan dan evaluasi. Karena akan lebih baik kesalahan terjadi saat role play, daripada kesalahan yang terjadi di depan prospek yang mengakibatkan tidak terjadi closing, dan menguapnya komisi. Pada tahap awal bila Anda belum menguasai benar teknik presentasi dan siklus penjualan, usahakan jangan melakukan prospek pada nama nama yang berwarna. Karena nama yang berwarna adalah nama nama yang potensial untuk closing. Nama nama itu jangan dijadikan ajang latihan. Kalaupun Anda ingin segera closing, lakukan prospek pada kategori 3. Yaitu orang yang benar benar ingin membantu Anda.
Ajang latihan, Anda boleh mencoba pada nama nama yang justru menurut Anda susah untuk closing dengan berbagai alasan. Atau Anda mencoba melakukan prospek pada kategori yang Anda perkirakan premi premi kecil. Tanpa sedikitpun bermaksud mengecilkan arti mereka, bila Anda belum berhasil, maka nilai kerugiannya tidak terlalu besar. Sangat disayangkan bila Anda gagal pada prospek dengan kategori premi premi besar.

Berdasarkan pengalaman, kesuksesan seorang Agen kadang bisa lebih cepat tercapai bila mempunyai Leader yang mempunyai kompetensi tinggi. Karena seorang Agen bisa menyerap ilmu dan pengalaman Leader. Di waktu senggang usahakan selalu mengadakan janji untuk melakukan evaluasi dan konsultasi terhadap bisnis Anda. Biasanya seorang Leader akan membantu agen untuk mewujudkan impian dan cita citanya di bisnis ini. Leader itu ibarat sebagai orang tua Agen. Yang akan membimbing dan membina Agen. Leader yang baik akan selalu memberi teladan dalam sikapnya. Sehingga apa yang diucapkan akan dilakukannya. Belajar sejak awal untuk menghargai Leader, akan berdampak pada kelangsungan bisnis Anda secara jangka panjang. Seorang Agen yang terlalu banyak menuntut Leadernya, ketika nanti dirinya menjadi Leader sering mendapat Agen yang sama seperti dirinya. Apa yang tabur, maka Anda akan menuainya.
Kalau Anda sudah melihat bahwa bisnis ini sanggup memberi penghasilan yang bisa mewujudkan impian Anda, jangan pernah berhenti hanya menjadi seorang Agen. Berpikirlah lebih besar, dengan membangun bisnis melalui membangun team. Tidak mengecilkan sedikitpun profesi seorang Agen, namun sampai kapan Anda harus menjadi penjual terus? Lewati jalur menjadi Agen, dan segera menuju jenjang berikutnya menjadi Leader. Ulangi siklus Anda, dari seorang Agen menjadi Leader. Dan bantulah orang lain, bimbinglah orang lain, untuk bisa juga sukses seperti Anda. Doronglah orang lain juga bisa menikmati kemajuan, sehingga Anda juga menjadi berkat bagi orang lain.
See you at the top!!!

BANK ATAU ASURANSI, MANA YANG LEBIH AMAN ??

Ketika Agen prospek sering mendapatkan keberatan dari nasabah soal keamanan meletakkan uangnya di perusahaan asuransi. Pada umumnya
mereka berpikir bahwa satu satunya tempat yang aman bagi uangnya adalah lembaga bank. Sehingga banyak prospek yang merasa takut menjadi nasabah asuransi, karena takut uangnya hilang atau kekuatiran bila perusahaan asuransi nantinya bangkrut.
Sebagai nasabah bank mereka seakan dapat tidur nyenyak, tidak ada resiko dananya hilang, karena ketika masuk gedung bank, pintu kacanya terbaca DIJAMIN LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).

Apakah memang menjadi nasabah Bank demikian terjaminnya?
Kalau kita membaca LPS, sepertinya sebagai nasabah bank uang mereka akan dijamin bila bank mengalami likuidasi. Padahal untuk mendapatkan jaminan itu ada syarat syarat yang harus dipenuhi. Batasan penjaminan tiap nasabah maksimal adalah 2 Milyar. Sekalipun nasabah 'memecah mecah' bilyet depositonya tiap bank 2 Milyar, bila kebetulan terjadi likuidasi pada beberapa bank dimana nasabah meletakkan dananya, maka LPS hanya menjamin dana nasabah maksimal 2 Milyar. Persyaratan berikutnya adalah batas bunga maksimal yang ditetapkan SBI (Sertifikat Bank Indonesia). Sering nasabah mendapat cash back bunga berupa voucher belanja atau hadiah langsung dari bank, yang tujuannya mempertinggi bunga yang diterima. Kondisi ini membuat penjaminan LPS gugur. Nasabah berpikir bahwa aturan tersebut hanya terikat pada penulisan suku bunga pada sertifikat deposito yang diterimanya, namun segala cash back voucher tercatat resmi pada pembukuan bank. Pejabat bank tidak akan berani meletakkan pengeluaran pembelian voucher belanja untuk cash back bunga ditulis untuk posting berbeda. Karena pencatatan tersebut sifatnya transparan, dan bila dilakukan menyimpang maka resiko di kemudian hari akan merupakan tanggung jawab pejabat bank yang bersangkutan.
Dan untuk mendapatkan jaminan LPS, tentu saja nama nasabah harus dilaporkan dan dicatatkan ke LPS oleh bank yang bersangkutan. Dengan melaporkan dan mencatatkan nasabah dan nominal dananya, otomatis bank tersebut membayar sejumlah 'premi' ke LPS untuk menjamin dana nasabah. Masalahnya apakah nasabah punya kepastian bahwa nama dan dananya dicatatkan di LPS oleh bank tersebut?
Jadi memasuki pintu sebuah bank yang berlabel dijamin LPS tidak otomatis dana nasabah dijamin bila satu waktu bank tersebut mengalami likuidasi. Karena ada aturan dan ketentuan yang berlaku.

 

Nasabah bank juga tidak pernah berpikir bahwa bila bank bangkrut atau dilikuidasi maka hak mereka sebagai nasabah bukanlah menjadi prioritas utama bank dalam mengembalikan kewajiban.

Bagaimana posisi dana nasabah bank ketika bank dilikuidasi ?
Bank adalah lembaga keuangan yang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT), sehingga tata cara hukumnya mengacu pada Undang Undang Hukum Dagang Perseroan Terbatas. Saat Bank mengalami kesulitan usaha, Bank dapat mengajukan pailit sebagaimana diatur dalam Kitab Undang Undang Hukum Dagang tentang kepailitan.

Adapun urutan pembayaran Bank yang dilikuidasi adalah:
1. Kewajiban terhadap Pemerintah, pajak dan sebagainya (di atur dalam pasal 1134 jo 1139 KUH Perdata).
2. Bank Indonesia, BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia).
3. Pemegang Hak Preferen, Hak Gadai dan Hipotik yang diatur dalam pasal 1133 jo 1134 KUH Perdata.
4. Gaji Pegawai.
5. Pinjaman antar Bank.
6. Nasabah Penyimpan Dana.
Tentu saja hal ini sangat merugikan nasabah bank, karena biasanya
urutan62
setelah melakukan kewajiban awal (1-5) dibayarkan, sisa dana yang dimiliki tinggal sedikit, dan tidak cukup untuk membayar dana nasabah.

Sekarang, bagaimana dengan perusahaan Asuransi ?
Sebagai lembaga keuangan non bank, perusahaan asuransi mempunyai standar untuk mengukur sehat atau tidaknya sebuah perusahaan asuransi. Parameternya disebut RBC (Risk Based Capital).
Istilah “Risk Based Capital” - RBC berkaitan dengan pengukuran keamanan finansial atau kesehatan perusahaan-perusahaan asuransi.
Secara umum, rasio kesehatan RBC adalah suatu ukuran yang menginformasikan tingkat keamanan finansial atau kesehatan suatu perusahaan asuransi. Semakin besar rasio kesehatan RBC sebuah perusahaan asuransi, semakin sehat kondisi finansial perusahaan tersebut.

Ketentuan kesehatan RBC di Indonesia
Perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia harus melaporkan rasio kesehatan RBC mereka ke Pemerintah secara kwartalan, dan ketentuan minimum yang ada sekarang bagi rasio tersebut adalah 120%, satu peningkatan sejak ketentuan minimum rasio tersebut dikenalkan sebesar 15% di tahun 1999.
Risk Base Capital atau RBC adalah modal yang harus dijaminkan oleh perusahaan asuransi kepada pemerintah untuk menjamin ketersediaan dana untuk pembayaran klaim asuransi.
Jumlah dana yang harus dijaminkan ini menurut Departemen Keuangan minimal adalah 120%. Persentase ini dihitung dari jumlah beban klaim total yang harus ditanggung oleh perusahaan asuransi bersangkutan.
Misalnya bila nasabah sebuah perusahaan asuransi "janjian" untuk meninggal pada hari yang sama, maka itulah jumlah RBC 100%.
Fungsi dari RBC ini adalah untuk menjamin ketersediaan dana bagi pembayaran klaim, terutama dalam kejadian perusahaan bersangkutan collapse (bangkrut).

HAK NASABAH ASURANSI JIWA
Hak-nasabah-asuransi3
Secara hukum hukungan nasabah dengan perusahaan asuransi jiwa diatur dengan sangat jelas dalam Undang Undang No. 2 th. 1992, Bab X pasal 20 tentang kepailitan dan likuidasi perusahaan asuransi jiwa yang isinya:
1. Dengan tidak mengurangi berlakunya ketentuan dalam peraturan kepailitan dalam hal terdapat pencabutan ijin usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 18, berdasarkan kepentingan umum dapat memintakan kepada pengadilan agar perusahaan yang bersangkutan dinyatakan pailit.
2. Hak Pemegang Polis atas pembagian harta kekayaan Perusahaan Asuransi Kerugian maupun Asuransi Jiwa yang dilikuidasi merupakan hak utama.
Penjelasan pada pasal 2, pengertian hak utama adalah pengertian yang memberi perlindungan tegas pada nasabah asuransi jiwa untuk mendapat hak istimewa dalam pembayaran haknya, bila perusahaan asuransi jiwa dilikuidasi atau bangkrut. Dalam hal ini jelas bahwa kedudukan hukum nasabah asuransi jiwa jauh lebih baik dari pada kedudukan hukum nasabah bank.

REALITA saat ini, masyarakat umumnya selalu berkata bahwa tidak bisa mengandalkan hukum di Indonesia. Keadaan sebenarnya adalah ketika masyarakat datang ke bank untuk menyimpan dananya, mereka hanya berusaha mendapatkan bunga tertinggi dengan menemui pejabat berwenangnya, dan menyerahkan uangnya.
MEREKA TIDAK PERNAH MENANYAKAN KEPASTIAN HUKUM YANG MELINDUNGI DANA NASABAH. Mereka tidak pernah negosiasi agar uangnya diistimewakan pembayarannya bila bank mengalami pailit - sekalipun hal ini tidak mungkin. Besarnya bunga adalah hal satu satunya yang dinegosiasikan.
Kenyataannya secara hukum memang tidak ada hukum yang menjamin dana nasabah akan diistimewakan pembayarannya. Jadi memang bukan kepastian hukum yang salah, namun kenyataannya masyarakat cenderung tidak peduli hukum, dan hanya peduli bunga.
Dan jelaslah sekarang, mana yang lebih aman?

APA YANG DIBUTUHKAN DALAM BISNIS ASURANSI ?

Banyak yang mengatakan bahwa bisnis asuransi adalah bisnis yang paling sulit. Apakah memang benar begitu?
Sementara kita banyak mendengar teman teman kita banyak yang sukses. Mereka bisa memperoleh apa yang menjadi impiannya. Ada yang bisa membeli mobil. Membawa keluarganya jalan jalan dan belanja ke luar negeri. Bisa membeli rumah dan sejumlah properti. Dan tidak sedikit mereka yang kaya raya dari bisnis asuransi. Tentunya ini menjadi bahan pertanyaan, apa modal yang harus dibutuhkan seorang agen sebagai dasar memulai dalam bisnis asuransi?

Menurut Anda, diluar ketrampilan dan teknik pukulan, apakah yang harus dilakukan seseorang untuk menjadi atlit bulu tangkis? Sekali lagi ATLIT, bukan sekedar pemain hobby. Tentunya untuk menjadi seorang atlit dibutuhkan 2 hal penting, yaitu latihan yang rutin dan menjaga fisiknya. Latihan rutin untuk menyempurnakan setiap pukulan, sehingga akurat dan mematikan. Menjaga fisik meliputi mengatur pola makan, mengatur pola tidur, agar tercipta stamina yang prima.
Itu adalah hari demi hari yang dilakukan seorang atlit bulutangkis. Mungkin 8 jam sehari mereka melakukan hal itu. Bahkan kadang tidak mengenal hari libur bila mendekat hari turnament.

Bagaimana dengan profesi bisnis asuransi? Apa yang harus dilakukan? Tidak beda dengan atlit bulutangkis, ada 2 yang harus dilakukan. Yaitu PROSPEK dan REKRUT. Dalam aktifitas sehari hari, seorang Agen haruslah melakukan prospekting. Rangkaian prospekting meliputi yang dinamakan siklus penjualan.
Yang pertama, adalah Mempersiapkan Daftar Nama. Karena daftar nama inilah yang akan menuntun siapa yang layak menjadi prospek. Dari daftar nama inilah yang akan menjadi parameter awal sukses seorang agen. Dari segi kuantitas dan kualitas. Kuatitas bicara tentang banyaknya bank nama. Semakin banyak tentunya semakin bagus. Segi kualitas bicara tentang daya beli prospek. Semakin tinggi daya beli semakin memberi peluang membeli dengan premi besar.
Ke dua, kemampuan melakukan Membuat Janji via Telepon. Ketrampilan ini dibutuhkan untuk menghemat waktu. Jangan sampai kita sudah berada di rumah atau kantor prospek, namun prospek tidak berada di tempat. Tanpa kemampuan ini, seorang agen tampak tidak profesional karena mendatangi prospek tanpa membuat janji terlebih dahulu. Tidak setiap prospek suka dengan kedatangan agen tanpa janji di awal.
Ke tiga, Pertemuan dengan prospek. Di sini yang amat penting adalah penampilan Anda. Karena dari sinilah awal dari sebuah kepercayaan. Kalau tampilan Anda tidak sesuai dengan persepsi orang yang layak dipercaya sebagai seorang perencana keuangan, maka tahap awal ini Anda sudah gagal. Karena tahap berikutnya sudah tidak berarti lagi.
Ke empat, kemampuan melakukan Presentasi. Karena pada dasarnya penjualan produk asuransi bukanlah dengan high tech, melainkan high touch. Jadi sanagt diperlukan ketrampilan melakukan presentasi dengan hati. Karena dengan hati dan perasaan, produk asuransi dibeli, bukan dengan logika atau kepandaian semata.
Ke lima, kemampuan melakukan Trial Closing. Begitu banyak Agen yang sangat trampil melakukan presentasi, namun tidak menghasilkan closing. Sebab yang sering terjadi karena ketakutan dalam melakukan tindakan trial closing. Teknik ini bukanlah teknik pemaksaan, namun memberi situasi yang mengarah pada penjualan. Prospek suka diarahkan untuk membeli. Namun banyak Agen merasa bahwa mengarahkan membeli adalah suatu paksaan. Belajar dengan baik teknik ini, karena inilah bagian dari eksekusi sebuah penjualan.
Berikutnya, tidak setiap prospek langsung membeli. Sejumlah keberatan akan diajukan, namun semua ini bukanlah akhir dari penolakan. Banyak keberatan yang merupakan sinyal pembelian. Kepekaan Agen diperlukan ketika menerima keberatan. Apakah itu keberatan yang sebenarnya, atau hanya merupakan alasan ntuk menghindar. Kemampuan Mengatasi Keberatan merupakan salah satu ketrampilan yang harus dipelajari secara serius.
Tahap Closing adalah pamungkasnya, kemampuan Anda mengisi SPAJ sangat diperlukan. Banyak Agen yang meremehkan dalam hal mengisi SPAJ, yang mana tugas ini diserahkan pada peran administrasi. Sehingga banyak case yang jadi tertunda akibat salah pengusian data, atau sebab lainnya. Seorang administrasi pasti tidak akan menjiwai pengisian SPAJ. Mereka melakukan hanya sebagai rutinitas. Kuasai sebaik mungkin pengisian SPAJ. Karena bila semua lancar, maka polis segera issued, yang ujungnya penerimaan komisi akan cair sesuai rencana.
Bagian paling akhir adalah meminta referensi dari nasabah, agar menambah bank nama Anda. Karena nama yang diberi oleh prospek adalah nama yang lebih potensial dibanding Anda mendapat nama dari sumber yang lain.
Prospek dan Rekrut !! Ya itu yang harus dilakukan. Sebagai agen, prospek adalah bagian yang utama. Entah Anda yang sudah memutuskan full timer atau masih part timer, prospek adalah inti dari pekerjaan ini.
Setelah memasuki tahap pre leader menuju tahap jenjang karier, Anda harus punya kemampuan rekrut. Banyak orang mengatakan rekrut adalah hal sulit. Sebenarnya kalau Anda melakukan proses dengan benar, rekrut bukanlah hal yang sulit. Proses yang benar adalah ketika Anda menjadi Agen haruslah menjadi Agen yang sukses. Dalam arti kata Anda menjadi Agen yang berprestasi. Mendapat income yang bagus. Meraih penghargaan atau reward dari company. Karena dengan kesuksesan yang Anda raih, orang yang Anda rekrut menjadi percaya kepada Anda, dan percaya kepada bisnis ini. Kesulitan sebagian orang dalam merekrut adalah yang direkrut tidak melihat nuansa sukses dari orang yang merekrut. Maka kalau sejak awal Anda memulai dengan benar, maka jalan menuju jenjang berikut pasti akan lebih mudah.

Sekarang Anda sudah tahu, apa yang harus dilakukan seorang yang masuk dalam bisnis asuransi. Namun apakah semua melakukan hal itu?
Pengalaman saya mengatakan, hampir semua yang berada dalam bisnis asuransi tahu tentang hal itu. Namun tidak banyak yang melakukan. Banyak orang yang mempunyai ketrampilan yang bagus dalam siklus penjualan. Punya daftar nama yang cukup, baik kuantitas maupun kualitas. Punya penampilan fisik yang baik. Pemilihan busana yang serasi. Kemampuan presentasi, menangani keberatan dan trial closing yang memadai. Namun kenapa mereka tidak sukses? Dan bahkan banyak yang meninggalkan bisnis ini setengah jalan, mereka sudah mengikuti rangkaian training. Dari basic sampai advance. Namun mereka meninggalkan bisnis karena tidak mendapat income yang bagus. Mereka tiap hari beraktifitas serius. Mulai pagi hingga sore menjelang malam baru pulang ke rumah. Sekali lagi mereka tidak berhasil maximal, yang diterima hanya penghasilan rata rata. Bahkan banyak yang tidak memperoleh hasil.
Mengapa ???

Karena mereka TIDAK MEMPUNYAI 'NYALI' yang cukup !!
Bisnis ini ternyata tidak terlalu membutuhkan kepintaran maksimal. Tidak membutuhkan seseorang harus cantik atau tampan. Tapi sangat membutuhkan keberanian dalam melakukannya. Agen agen sukses sangat mengandalkan keberanian dalam tindakan. Mereka tidak harus menganalisa semua situasi. Kekalahan terbesar agen dalam bisnis ini adalah tidak bisa mengendalikan persepsi. Dalam benaknya selalu berpikir orang tidak mau diajak bertemu untuk dipresentasi. Banyak agen yang selalu berpikir orang akan menolak bila ditawari produk asuransi. Ketika mau membuat janji bertemu via telepon, pikiran negatif seakan mengawali pikiran. Bahwa orang tersebut lagi sibuk. Orang tersebut akan menolak memberi waktunya. Persepsi negatif ini akan menghambat aktifitasnya. Dengan nyali yang tinggi, akan memberi keberanian bertindak yang akan menerobos semua persepsi negatif.
Agen agen sukses mengandalkan nyali dan keberaniannya. Mereka tidak memikirkan berapa tolakan yang diterima. Mereka sadar bahwa semakin banyak penolakan membuat mereka makin menuju arah sukses. Ibarat seorang petinju, mereka tidak berpikir akan ketakutan bila dipukul. Mereka sadar sebagai seorang petinju pasti akan menerima pukulan. Nyali seorang petinju, bagaimana memukul lawannya. Bukan takut akan dipukul.

Penolakan dalam bisnis ini bukanlah menjadikan Anda babak belur dalam arti yang sesungguhnya. Penolakan bukan berarti Anda harus menerima caci maki. Penolakan bukan akhir dari segalanya. Yang harus disadari penolakan adalah sebuah proses bisnis asuransi. Tanpa penolakan tidak ada kata sukses.
Sekali lagi, NYALI ADALAH YANG UTAMA DALAM BISNIS INI !!

Jumat, 09 Agustus 2013

Belajar Berjiwa Wiraswasta

Entah mengapa akhir-akhir ini saya punya pikiran merasa terkurung dalam sebuah doktrin berfikir yang tertanam selama bertahun-tahun, yaitu cara berfikir yang selalu employed-oriented alias bekerja (pada orang lain) entah itu kantoran, hotel dan sejenisnya. Tidak pernah berfikir tentang self-employed/membuat usaha sendiri misalnya jualan sayur, jualan bakso, jadi tukang cukur dan sejenisnya yang bisa dikategorikan usaha sendiri. Sejak masa sekolah selalu berfikir kerja dimana, jadi apa, posisi apa dll. Ketika sudah bekerja pada perushaan A dengan gaji tinggi, lalu berfikir lagi untuk kerja di perusahaan B yang menawarkan lebih. Doktrin itulah yang sangat berperan pada diri saya sehingga mental pekerja, bukan mental pengusaha tumbuh subur dalam pikiran saya.

"Saya jadi pekerja dan kaya, mengapa mesti wiraswasta lagi?" Saya tidak mengatakan bahwa menjadi pekerja adalah tidak OK, sama sekali tidak. Ada satu kepuasan tersendiri jika punya usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja untuk orang lain. Tidak ada yang salah. Saya sendiri sampai saat ini adalah seorang pekerja. Harus diakui bahwa karena menjadi pekerjalah saya bisa seperti sekarang, belum kaya sih tapi cukup makan dan minum, dan cukup yg lainnya. Saya hanya merasa bahwa mungkin sudah saatnya saya mulai berfikir untuk move forward dan mulai belajar untuk berfikir mandiri dalam dunia kerja. Langkah nyatanya adalah pada 2007 dengan segala keterbatasan dan modal panas dan dengan jumlah hanya 70% dari seharusnya yang ada di business plan, saya merintis sebuah bengkel mobil di Denpasar. Hal itu benar-benar menjadi titik tolak dalam merubah sedikit demi sedikit cara saya berfikir untuk mulai belajar berwiraswasta.

Secara sepintas, modal dan kesempatan terlihat menjadi faktor yang menentukan tapi nyatanya tidak. Saya punya banyak kolega yang sudah menjadi pekerja bertahun-tahun bahkan puluhan tahun, baik di dalam maupun luar negeri. Dari segi modal rasanya tidak menjadi masalah untuk memulai sebuah usaha sendiri skala kecil/menengah. Tapi karena mental babu yang masih begitu kuat dan tidak mau keluar dari comfort zone maka tidak ada pikiran sama sekali untuk memulainya. Yang ada hanyalah kesibukan yang terus menerus dan selalu dalam hunting mode untuk mencari di perusahaan/hotel mana bekerja. Alhasil, saya sangat sedikit mempunyai teman yang bisa diajak ngobrol dan berjiwa wiraswasta. Walaupun tidak bisa serta merta, paling tidak mempersiapkan diri setelah selesai bekerja di negeri orang. Mereka hanya sibuk mencari update berita hotel apa berdiri dimana, hotel apa ada lowongan dan service charge berapa dan sejenisnya.

Walau tidak bisa sekarang, paling tidak pikiran sudah mulai terbuka ke arah sana. Jika terus termakan doktrin itu, lalu sampai kapan menjadi pekerja terus? Akankah sampai tua? Apa tidak bosan bekerja untuk orang lain terus? Ternyata belajar berjiwa wiraswasta tidak harus muluk-muluk dan tinggi-tinggi. Berikut beberapa tips untuk memulainya:

1. Stop mental "disuruh-suruh" itu.

Hal yang paling penting adalah pikiran kita. Kebanyakan dari kita sudah terbiasa selalu berfikir sesuai doktrin itu sehingga menutup mata untuk hal-hal menyangkut wiraswasta. Jika pikiran sudah terbuka maka selanjutnya akan lebih mudah.

2. Konsep modal.

Memang modal menjadi faktor utama dalam memulai sebuah usaha mandiri tapi tidak menjadi faktor penentu. Banyak cara untuk mensiasati faktor ini misalnya nabung sejak dini, pinjaman dll.

3. Jangan tinggi-tinggi.

Dalam memulai usaha sendiri, jgn langsung memikirkan hal-hal yang besar dan muluk-muluk, misalnya bagaimana menyaingi KFC, bagaimana menyaingi BCA dll. Mulailah dengan hal-hal kecil dan biarkan pikiran kita membentuk sebuah konsep dulu dengan fondasi yang kuat ke arah bisnis.

4. Hobi dan jeli melihat peluang.

Idealnya memulai sebuah usaha adalah sesuai dengan hobi sehingga dalam menjalaninyapun akan lebih enjoy. Jika senang makan, buatlah warung nasi yang punya ciri khas dan branding sendiri misalnya Warung Makan Bajak Laut. Jika senang fashion, buatlah usaha butik misalnya dengan sentuhan khas yg menbedakan dari usaha sejenis. Jika senang online, bikin warnet. Jika senang bakso, jadilah juragan bakso, buat beberapa gerobak lalu cari pekerja yang mau dimodalin untuk jualan bakso.

5. Tanyakan pada diri sendiri.

Akhirnya semua kembali berpulang pada diri sendiri. Tanyakan pada diri kita masing, apakah saya ini termasuk pekerja-oriented atau entrepreneur-oriented.

Senin, 01 April 2013

Mau Jadi Agen Yg Profesional??

Mau Jadi Agen Asuransi adalah suatu keinginan yang bisa mengantar Anda mencapai kebebasan financial bila Anda serius menjalaninya. Banyak orang mau jadi agen asuransi karena bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain. Selain dari komisi yang besar, salah satu alasan saya mau jadi agen asuransi karena saya bisa membantu calon nasabah saya dalam melindungi keluarga mereka dari risiko kehidupan yang mungkin terjadi.

Coba Anda jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jujur :

Sudahkah anda mendapat imbalan sepadan dengan usaha anda ?

Apakah pekerjaan yang anda tekuni saat ini dapat memberikan perubahan yang berarti bagi hidup anda dan keluarga ?


Keadaan seperti apakah yang anda inginkan 5 tahun mendatang ?

Apa keadaan seperti itu dapat Anda raih dengan pekerjaan Anda saat ini ?
Impian apa yang ingin Anda capai bersama keluarga ?


"For things to change ..... You have to change"


Untuk yang mau jadi agen asuransi :

* Pria / Wanita, Usia min. 20 tahun.
* Ambisius dan berorientasi pada target.
* Mampu berkomunikasi dengan baik.
* Suka bertemu dan berinteraksi dengan orang lain.

Dan Bila Anda Mendambakan :
1. KEBEBASAN WAKTU dalam bekerja, punya lebih banyak waktu untuk keluarga / orang yg anda cintai.
2. JENJANG KARIR yang JELAS dan PASTI
3. KOMISI BESAR setiap bulan
4. LIBURAN GRATIS keluar negeri
5. KEBEBASAN FINANCIAL sejak muda
6. Menjadi SALURAN BERKAT, karena membantu calon nasabah dalam melindungi keluarga mereka dari resiko kehidupan

PROFESI INI SANGAT TEPAT UNTUK ANDA !!!

Prosedur;
1.  Mengikuti BOP (Bussines Opportunity Presentation)
2.  Mengisi Form Aplikasi Keagenan dan melengkapi data² Pribadi dengan melampirkan (Pas Foto 2×3,
     3×4 masing² 3 buah).
3.  Melampirkan Foto Copy buku rekening/tabungan (hal depan dimana terdapat nomor rekening)
4.  Mengikuti Fast Start yang diadakan
5.  Mengikuti Ujian Lisensi AAJI
Syarat;
1.  Pria/Wanita sehat jasmani dan rohani
2.  Memiliki semangat yang tinggi
3.  Mampu bekerja mandiri maupun secara team
4.  Bersedia mengikuti pelatihan khusus
5.  Pengalaman, TIDAK diutamakan (karena akan di training)


Bergabunglah bersama kami di Prudential Assurance sebagai agen asuransi. Kirim data diri Anda ke email fin999winner@gmail.com



INGATLAH !!!

Jika Anda terus melakukan apa yang sedang Anda lakukan sekarang ......
Maka Anda hanya akan mendapatkan apa yang sepantasnya Anda dapatkan.

Anda berada di tempat ini sekarang ...
Karena keputusan Anda kemarin.

Keberadaan Anda besok,
Karena keputusan yang Anda buat HARI INI !

Best Regard,

Herman Oswin, S.kom, RFP
Financial Consultan / Unit Manager







Senin, 21 Januari 2013

Perhitungan Income Prudential


Dalam bisnis Prudential, para pebisnis langsung menerima 2 manfaat ekslusif yaitu Income dan Jenjang Karir .
Ada 5 tahapan penting Jenjang Karir Prudential :


  1. AGENT
  2. A . U . M (Associate Unit Manager)
  3. U . M (Unit Manager)
  4. S . U . M (Senior Unit Manager)
  5. A . M (Agency Manager)


















Sesuai Standarisasi Sistem Bisnis Prudential, perkiraan pendapatan pebisnis Prudential adalah sbb:
Tahun 1 —> Agent —> Income akhir tahun sekitar Rp 5,000,000 /bln
Tahun 2 —> A. U. M —> Income akhir tahun sekitar Rp 10,000,000 /bln
Tahun 3 —> U. M —> Income akhir tahun sekitar Rp 20,000,000 /bln
Tahun 4 —> S. U. M —> Income akhir tahun sekitar Rp 40,000,000 /bln
Tahun 5 —> A. M —> Income akhir tahun sekitar Rp 100,000,000 /bln
Sistem Kerja Tahunan Dalam Sistem Bisnis Prudential
Sistem penghitungan omset adalah sistem API.
A.P.I (Annual Premium Income) adalah Pendapatan Premi Pertahun.
Penghitungan jumlah API dihitung berdasarkan dari jumlah total premi berkala tahunan.
Contoh 1 :
Nasabah 35 tahun menabung premi Rp 6,000,000/thn (atau Rp 500,000/bln). Dari total Rp 6,000,000/thn, dialokasikan Rp 4,000,000/thn untuk premi berkala (proteksi) + Rp 2,000,000/thn untuk premi saver (investasi).
Nilai API dalam contoh ini adalah Rp 4,000,000.
Nasabah 45 tahun menabung premi Rp 12,000,000/thn (atau Rp 1,000,000/bln). Dari total Rp 12,000,000/thn, dialokasikan Rp 8,000,000/thn untuk premi berkala (proteksi) + Rp 4,000,000/thn untuk premi saver (investasi).
Nilai API dalam contoh ini adalah Rp 8,000,000.
Nasabah membuka rekening di awal tahun ataupun di akhir tahun akan diperhitungkan sama jumlah API nya.
Contoh nasabah A membuka rekening Rp 500 ribu/bln di bulan Januari atau bila nasabah A membuka rekening di bulan Desember maka perhitungan nasabah A tetap Rp 4 Juta API.
Note :
Porsi besarnya % premi berkala ditentukan atas kesepakatan bersama dan sesuai usia-resiko nasabah. Usia nasabah yang lebih tua akan membutuhkan porsi premi berkala yang lebih tinggi dibandingkan usia lebih muda. Contoh penghitungan API di atas tadi merupakan contoh pembagian API standar pada umumnya.

Tahun Ke 1 (AGENT)
Bapak JHON join pada awal tahun 2012 start sebagai Agent pada tahun pertama. Agent Jhon masih dalam tahap belajar dan akan dibimbing langsung di lapangan oleh leader senior dan dibimbing melalui sistem pelatihan ekslusif Prudential.
Sebagai seorang Agent, Agent Jhon tidak ada kewajiban target API tertentu, tetapi agent Jhon memutuskan ingin mencapai income besar maka agent Jhon mengikuti step by step panduan sesuai sistem bisnis Prudential.
Step pertama yang harus dilakukan Agent Jhon adalah melakukan FORMULA SUKSES 150 Juta API.
[ Formula Sukses 150 Juta API ] —> Anak Tangga Pertama untuk dapat mencapai Agency Manager Rp 100 Juta/bln
1 hari = Agent Jhon SHARING Rekening Khusus @5 menit ke min 2 orang (terlepas closing atau belum)
1 minggu = 5 hari Sharing, Agent Jhon sudah SHARING total ke 10 orang
1 tahun = asumsi hanya 40 minggu hari sharing X 10 orang maka Agent Jhon sharing total ke 400 orang
Asumsi Closing Ratio New Agent hanya 10%. Artinya dari 400 orang tersebut ada 90% menolak dan hanya ada 10% (40 nasabah) yang setuju membuka rekening khusus dengan Agent Jhon.
Ke 40 Nasabah menabung rata-rata hanya @Premi Rp 500ribu/bln (@API 4Juta)
Di akhir tahun 2012, artinya Agent Jhon telah mengantongi omset = 40 X 4Juta API = 160 Juta API
Kita bulatkan ke angka API 150 Juta untuk memudahkan perhitungan.
:: Perhitungan Income Agent Jhon akhir 2012 ::
API Pribadi Agent Jhon : Rp 150,000,000

Dari produksi thn 2012, Agent Jhon berhak mendapatan income total = 99% x API, dengan perincian sbb :
Tahun #1 (2012) : 42% x Rp 150 Juta = Rp 63,000,000/thn (setara Rp 5,000,000 per bulan)
Tahun #2 (2013) : 42% x Rp 150 Juta = Rp 63,000,000/thn
Tahun #3 (2014) : 5% x Rp 150 Juta = Rp 7,500,000/thn
Tahun #4 (2015) : 5% x Rp 150 Juta = Rp 7,500,000/thn
Tahun #5 (2016) : 5% x Rp 150 Juta = Rp 7,500,000/thn
Seorang Agent berhak memperoleh total income yang hampir sama dgn total omset API yg dicapai (99% X API)
Apabila misalkan seorang Agent dalam 1 tahun memperoleh API 400 Juta, maka seorang agent tersebut artinya sudah memiliki cadangan tabungan hampir Rp 400 Juta. Di mana apabila agent menyicil rumah senilai Rp 400 Juta maka akan lunas dalam hanya 5 tahun saja.
Note:
Komisi diberikan setiap periode, bonus di berikan tahunan. Ketika nasabah disetujui, agent langsung mendapatkan komisi yang keluar per 2 minggu sekali (tanggal 5 atau tanggal 20). Jika nasabah menabung tahunan maka komisi diberikan total setahun, jika menabung semesteran maka komisi diberikan per 6 bulan, jika menabung triwulan maka komisi diberikan per 3 bulan, jika menabung bulanan maka komisi diberikan perbulan.

Tahun Ke 2 (A.U.M)
Asc Unit Manager (AUM) adalah tahapan crusial di mana AUM Jhon sedang dilatih secara intensif untuk menjadi seorang calon leader besar atau CALON UM (Unit Manager) untuk tahun berikutnya.
Kualitas pelatihan para AUM lebih tinggi dibandingkan pelatihan agent. AUM diberikan banyak bekal berupa materi dan skills yang akan sangat berguna untuk kelangsungan bisnis Prudential milik bpk Jhon di masa depan. AUM akan mulai belajar mandiri dalam prospecting, harus mulai bisa merekrut & membimbing anggota tim barunya, tetapi tetap masih dalam pengawasan leader senior di atasnya.
Untuk syarat mencapai posisi UNIT MANAGER tahun berikutnya, seorang AUM harus memenuhi kriteria :
  • API Pribadi AUM minimal Rp 150 Juta API
  • Memiliki 4 agent dengan masing2 memiliki minimal @Rp 30 Juta API
  • Total API Group (API Pribadi AUM+ API agent) minimal Rp 300 Juta

Tahun 2013, AUM Jhon bekerja menggunakan FORMULA SUKSES 150 Juta API seperti tahun sebelumnya.
Di akhir tahun 2013, AUM Jhon ternyata berhasil mendapatkan omset = 180 Juta API
AUM Jhon memiliki 4 anggota tim yang sudah berproduksi masing-masing Rp 30 Juta API.
AUM Jhon dinyatakan sudah QUALIFY untuk naik ke posisi UNIT MANAGER, karena memenuhi kriteria :
  • API Pribadi AUM Jhon Rp 180 Juta API
  • 4 agent direct minimal @Rp 30 Juta API
  • Total API Group = Rp 300 Juta
:: Perhitungan income AUM Jhon akhir 2013 ::

Keterangan :
Komisi + Bonus Agent 2012 = 42% X Rp 150 Juta APi = Rp 63,000,000 /thn
(komisi dari produksi Agent Jhon tahun 2012 yang lalu)
Komisi + Bonus AUM 2013 = 42% X Rp 180 Juta API = Rp 75,600,000 /thn
(komisi dari produksi AUM Jhon tahun 2013 saat ini)
Bonus OVERRIDING (OR) AUM ke Agent = 3% X Rp 150 Juta API = Rp 4,500,000 /thn
Total income AUM Jhon pada akhir 2013 adalah sebesar Rp 143,100,000/thn atau sekitar Rp 11 Jutaan perbulan
Note :
Bonus OR diberikan pada tahun berjalan ketika seorang pebisnis sudah memiliki anggota tim baru dan berproduksi. Bonus OR akan semakin tinggi sesuai posisi jabatan pebisnis.

Tahun Ke 3 (U.M)
Seorang Unit Manager (UM) adalah tahap aman pertama dalam sistem bisnis Prudential di mana seorang UM diibaratkan adalah seorang owner bisnis yang telah berhasil membuka sebuah toko kecil milik sendiri. Saat ini seorang UM Jhon sudah diberikan hak dan kewajiban untuk turun tangan 100% incharge terhadap kelangsungan bisnis barunya tersebut. Leader senior pada tahun ini hanya memantau saja. Kendali penuh bisnis berada di tangan UM Jhon.
Pelatihan untuk para Unit Manager akan lebih tinggi kualitasnya dibandingkan pada saat AUM/Agent, di mana UM Jhon akan menerima skill pelatihan bertaraf internasional dan materi-materi yang lebih advanced agar lebih sesuai untuk bekal bisnis di masa depan.
Untuk mencapai posisi berikutnya yaitu Senior Unit Manager (SUM), maka UM Jhon harus memenuhi kriteria sbb :
  • Total Group minimal Rp 900,000,000 API
  • Minimal 6 agent direct @30 Juta API

Untuk itu UM Jhon memakai strategi ‘WORK GROUP’ di mana API yang dihasilkan adalah gabungan berimbang antara API Pribadi dan API anggota tim nya, dan pada akhir tahun 2014 di capai hasil sbb :
  • UM Jhon API Pribadi Rp 150,000,000
  • Ada 2 AUM dari unit UM Jhon yang berhasil capai target naik UM @300 Juta API = Rp 600 Juta API
  • Produksi Agent lama (2013) + Agent baru (2014) menghasilkan total API Rp 150,000,000
  • Total API Grop UM Jhon adalah Rp 900,000,000
  • UM Jhon sudah QUALIFY untuk naik posisi ke SUM di tahun 2015
:: Perhitungan income UM Jhon akhir 2014 ::
Keterangan :
Komisi + Bonus AUM 2013 = 42% X Rp 180 Juta APi = Rp 75,600,000 /thn
(komisi dari produksi AUM Jhon tahun 2013 yang lalu)
Komisi + Bonus UM 2014 = 42% X Rp 150 Juta API = Rp 63,000,000 /thn
(komisi dari produksi UM Jhon tahun 2014 saat ini)
Bonus OVERRIDING (OR) UM ke Agent = 12% X Rp 900 Juta API = Rp 108,000,000 /thn
Total income UM Jhon pada akhir 2014 adalah sebesar Rp 256,600,000/thn atau sekitar Rp 21 Jutaan perbulan
Note:
Data Komisi Agent thn ke 3-5 (5% X API) memang tidak ditampilkan pada perhitungan contoh di atas tetapi pebisnis akan tetap menerima komisi tersebut. UM Jhon juga akan menerima uang rutin ‘Insentif Secara Triwulan’ atas total API tim nya. Selain komisi+bonus+OR, seorang UM juga mendapatkan fasilitas seperti Mid Year Leader Challenge, National Leader Conference, Starclub Leader, Double Starclub Leader, President Cabinet Club Leader, President CLub Leader, dan berbagai kontes-kontes bertaraf international lainnya.

Tahun Ke 4 (S.U.M)
Seorang Senior Unit Manager (SUM) adalah tahap berikutnya dalam sistem bisnis Prudential di mana seorang SUM sudah memiliki para unit manager (UM) di dalam tim nya. SUM Jhon bertanggungjawab atas memantau kinerja para UM di bawah supervisinya dan sekaligus SUM Jhon harus membangun kekuatan dari para AUM dan Agent yang berada di bawahnya agar kelak mereka juga bisa sukses naik menjadi Unit Manager berikutnya.
Untuk mencapai posisi berikutnya yaitu Agency Manager (AM), maka SUM Jhon harus memenuhi kriteria sbb :
  • Total Group minimal Rp 2,700,000,000 API
  • Minimal 6 agent direct @30 Juta API

Untuk itu UM Jhon memakai strategi ‘WORK GROUP’ di mana API yang dihasilkan adalah gabungan berimbang antara API Pribadi dan API anggota tim nya, dan pada akhir tahun 2015 di capai hasil sbb :
  • SUM Jhon API Pribadi Rp 150,000,000 (biasanya seorang SUM sudah tidak full beraktifitas mencari new cases tetapi API new cases di dapat dari repeat selling, dari existing client atau referensi2)
  • Ada 2 AUM dari unit SUM Jhon yang berhasil capai target naik UM @Rp 300 Juta API = Rp 600 Juta API
  • Ada 2 UM berhasil capai target naik SUM @Rp 900 Juta = Rp 1,8 Milliar API
  • Produksi Agent lama (2013-2014) + Agent baru (2015) menghasilkan total API Rp 150,000,000
  • Total API Grop SUM Jhon adalah Rp 2,700,000,000
  • SUM Jhon sudah QUALIFY untuk naik posisi ke AM di tahun 2016
:: Perhitungan income SUM Jhon akhir 2015 ::

Keterangan :
Komisi + Bonus UM 2014 = 42% X Rp 150 Juta APi = Rp 63,000,000 /thn
(komisi dari produksi UM Jhon tahun 2014 yang lalu)
Komisi + Bonus SUM 2015 = 42% X Rp 150 Juta API = Rp 63,000,000 /thn
(komisi dari produksi SUM Jhon tahun 2015 saat ini)
Bonus OVERRIDING (OR) SUM ke Agent = 21% X Rp 900 Juta API = Rp 189,000,000 /thn
Bonus OVERRIDING (OR) SUM ke UM = 9% X Rp 1,8 Milliar API = Rp 162,000,000 /thn
Total income SUM Jhon pada akhir 2015 adalah sebesar Rp 477,000,000/thn atau sekitar Rp 40 Juta perbulan
Note:
Seorang SUM Jhon mendapatkan fasilitas seorang UM plus mendapatkan fasilitas INVESTASI DANA PENSIUN gratis dari Prudential berupa Long Term Incentive (LTI). Dana investasi tersebut nilainya sangat besar (sudah ada pebisnis yang memiliki dana pensiun sekian milliar Rupiah). Dana pensiun LTI ini kelak boleh ditarik sebagian atau seluruhnya oleh Bpk Jhon min di atas 5 tahun kemudian. Artinya seorang pebisnis di Prudential DIJAMIN akan hidup sejahtera di masa pensiun walaupun ia sebenarnya tidak pernah membuka rekening dana pensiun. Prudential lah yang telah beritikad luar biasa memberikan fasilitas LTI ini untuk para pebisnisnya.

Tahun Ke 5 (A.M)
Seorang Agency Manager (AM) adalah tahap aman tertinggi dalam sistem bisnis Prudential di mana seorang AM merupakan posisi Ekslusif di sistem bisnis Prudential. Seorang AM Jhon memiliki group yang besar jumlahnya, di atas ratusan bahkan sampai ribuan agent. Tugas AM Jhon lebih kepada pengembangan kineja Group Manager di bawah supervisinya, sambil terus membangun kekuatan baru dari para agent-AUM yang akan kelak naik promosi menjadi UM tahun berikutnya.
Seorang AM tidak ada target untuk tahun berikutnya. Fokus seorang AM adalah menciptakan banyak AM baru berikutnya. Sesuai sistem bisnis Prudential, maka pada akhir tahun 2016 produksi Group AM Jhon akan sbb :

:: Perhitungan income AM Jhon akhir 2016 ::

Keterangan :
Komisi + Bonus SUM 2015 = 42% X Rp 150 Juta APi = Rp 63,000,000 /thn
(komisi dari produksi SUM Jhon tahun 2015 yang lalu)
Komisi + Bonus AM 2016 = 42% X Rp 150 Juta API = Rp 63,000,000 /thn
(komisi dari produksi AM Jhon tahun 2016 saat ini)
Bonus OVERRIDING (OR) AM ke Agent = 30% X Rp 900 Juta API = Rp 270,000,000 /thn
Bonus OVERRIDING (OR) AM ke UM = 21% X Rp 1,8 Milliar API = Rp 378,000,000 /thn
Bonus OVERRIDING (OR) AM ke SUM = 12% X Rp 5,4 Milliar API = Rp 648,000,000 /thn
Total income AM Jhon pada akhir 2016 adalah sebesar Rp 1,422,000,000/thn atau sekitar Rp 120 Juta perbulan
Note:
Seorang AM Jhon yang telah memiliki income di atas Rp 1,000,000,000 /thn sudah tergolong sebagai seorang Milliarder. Seorang AM Jhon juga memiliki fasilitas yang luar biasa yaitu JAMINAN KELANGSUNGAN BISNIS, di mana kerajaan bisnis yang telah ia bangun selama ini tidak akan hilang sia-sia apabila seorang AM telah mengalami cacat tetap total atau meninggal dunia.
Contoh konkrit di dunia bisnis konvensional, seorang bapak direktur dengan gaji Rp 50 Juta/bln apabila si direktur mengalami kondisi cacat tetap atau meninggal maka pendapatan direktur tidak bisa diwariskan lagi kepada anak atau istinya karena pihak perusahaan akan mencari pengganti direktur yang baru.
Berbeda sekali dengan sistem bisnis di Prudential. Ahli waris AM Jhon yaitu istri atau anak yang akan melanjutkan bisnis AM Jhon dan menerima income AM Jhon.

:: Ekstra Royalti Seumur Hidup ::
Apabila kelak AM Jhon telah memiliki AM-AM baru berada di bawah supervisinya maka AM Jhon disebut sebagai SAM Jhon (Senior Agency Manager), sebutan SAM adalah pertanda bahwa si AM sudah memiliki min ada 1 AM di bawahnya.
Seorang SAM memiliki fasilitas tambahan baru yaitu LIFE TIME ROYALTY AM on AM
Misalkan dalam beberapa tahun kemudian SAM Jhon sudah memiliki 4 AM direct dan ada total 4 AM indirect dan setiap AM tersebut misalkan berproduksi Rp 8,1 M API Group, maka SAM Jhon akan mendapatkan EXTRA INCOME berbentuk royalti sbb :
  • Royalti SAM ke AM Direct = 6%
  • Royalti SAM ke AM Indirect = 4%

Royalti dari 4 AM direct = 6% X (4 X Rp 8,1 M API) = Rp 1,944,000.000 /thn
Royalti dari 4 AM direct = 4% X (4 X Rp 8,1 M API) = Rp 1,296,000.000 /thn
Total Royalti untuk SAM Jhon = Rp 3,240,000,000 /thn
Dimana income Royalti AM on AM tersebut masih belum termasuk income rutin SAM Jhon dari kinerja API Pribadinya - API Agent - API AUM - API UM - API SUM yang berada dalam supervisinya.
Income SAM Jhon pastinya akan sangat fenomenal !
Anda mungkin saja adalah Bpk Jhon yang berikutnya.
Karakter Bisnis Prudential yang luar biasa plus SISTEM Bisnis yang luar biasa akan menjamin kesuksesan Anda !
Nilai Anda saat ini akibat keputusan yang telah Anda ambil di masa lampau, tetapi Nilai Anda di masa mendatang akan ditentukan oleh keputusan Anda hari ini
Bergabunglah di Bisnis Bersama Prudential untuk masa depan yang PASTI LEBIH BAIK !!


Best Regards,

For Info :
Herman Oswin, S.kom, RFP
Unit Manager / Financial Consultan
Contact Number : 087885517171/081510004895
Email : Fin999winner@gmail.com